Sunday, November 20, 2011

KEPENTINGAN AS DI SURIAH

Hidayatullah.com—Dikutip IRIB, sumber politik Suriah mengumumkan bahwa Ketua Badan Intelijen Turki Maret lalu dilibatkan Amerika dalam rencana Washington untuk meneror Presiden Suriah, Bashar Assad.

Sumber terpercaya Suriah menyatakan, pejabat Turki kepada sumber tersebut melaporkan bahwa Amerika telah menyusun rencana untuk meneror Presiden Bashar Assad dan berupaya meleyapkan orang nomor satu di Suriah itu dari proses politik negaranya. Demikian laporan Fars News yang mengutip al-Manar Jumat (18/11/2011).

Sumber tersebut dalam wawancara khusus dengan televisi al-Manar mengumumkan bahwa sejak Maret lalu Suriah mendapat berita rencana Amerika itu dari Ketua Badan Intelijen Turki.

Berdasarkan laporan itu, para pejabat Washington menegaskan bahwa Assad harus disingkirkan.

Sebelumnya, Elliott Abrams Penasehat Keamanan Nasional Amerika, pada tanggal 24 Oktober lalu mengatakan, teror terhadap Presiden Assad adalah salah satu mekanisme yang mungkin dilakukan guna mengakhiri Assad. Pernyataan itu disampaikan Abrams di majalah Foreign Policy.

Elliott Abrams menulis, tergulingnya pemerintah Damaskus akan menjadi sebuah keberhasilan yang besar bagi Washington. Sebab pemerintah Suriah adalah tuan rumah Hamas dan kelompok-kelompok pejuang Palestina yang lain. Suriah satu-satunya negara Arab sekutu Iran yang menyuplai senjata Hizbullah.

"Bashar Assad mempunyai peran besar membantu Iraq dalam melawan pendudukan Amerika di negara itu. Bahkan ia mempunyai peran signifikan atas tewasnya pasukan AS di Iraq," tegas Abrams dalam tulisannya.

Sumber terpercaya Suriah juga membenarkan keotentikan informasi Michel Samaha salah satu mantan Menteri Lebanon dalam acara "Baina Qausain" di televisi al-Manar. Dalam acara tersebut, Samaha mengatakan adanya usulan Prancis dan Qatar untuk meneror Presiden Assad dan menegaskan bahwa Amerika berada dibalik rencana itu, Prancis dan Qatar hanya sebagai eksekutornya.

Dengan mengutip delegasi Amerika yang berkunjung ke Suriah, Sumber terpercaya itu menjelaskan, Amerika telah menyusun tiga skenario guna mengubah sistem di Suriah. Saat ini kita sedang menyaksikan pelaksaan skenario yang ketiga yaitu memprovokasi rakyat Suriah dan menciptakan instabilitas dalam negeri negara itu. Dua skenario berikutnya adalah agresi militer secara tiba-tiba dan meneror Presiden Bashar Assad.

Berdasarkan laporan tersebut, jika ketiga skenario itu dilakukan maka kondisi Suriah akan kacau dan terjadi perang saudara di negara itu. Kondisi itulah yang diinginkan Barat dan Amerika.

Ketika ditanya, mengapa hingga kini rencana itu tidak dipublikasikan? Sumber tersebut menjawab, pemeritah Damaskus menentang publikasi rencana itu. Sebab hal itu akan membuat rakyat cemas dan menimbulkan ketakutan. Hal itu tidak diinginkan media-media Suriah.

Seperti halnya Libya, sebelumnya, Amerika juga telah memprovokasi dunia internasional dengan cara mengajak memberi sanksi kepada Suriah.
Dikutip Voice of America, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika, Jeffrey Feltman mengatakan di hadapan subkomisi masalah luar negeri Senat hari Rabu, pemasukan minyak Suriah sekarang sudah hampir tidak ada lagi dan aset Damaskus di bank-bank Amerika dan Eropa telah dibekukan.

Dengan bergantinya sistem di Suriah, mungkin akan mudah bagi Amerika kembali “menguasai” dan menyetir negeri-negeri Muslim.*


Sumber: http://hidayatullah.com/read/19846/19/11/2011/amerika-susun-skenario-mengganti-sistem-di-suriah.html

No comments:

Post a Comment

Silakan Berkomentar