Wednesday, November 23, 2011

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) INDONESIA 2011 TURUN


Hidayatullah.com--Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran prihatin atas turunnya Indek Pembangunan Manusia (IPM). Hal ini disampaikannya terkait dengan peringkat IPM yang dikeluarkan Badan Pembangunan PBB (UNPD) dimana disebutkan bahwa IPM Indonesia turun menjadi peringkat 124. Padahal tahun lalu (2010) Indonesia berada pada peringkat 108. Kita sangat menyayangkan karena turunnya begitu drastis. 

“Kami meminta pemerintah serius agar melakukan evaluasi terhadap program-program yang sangat terkait dengan IPM ini yakni: indikator kesehatan, sosial dan pendidikan. Seharusnya dengan dana kesehatan yang telah dinaikkan menjadi 5% dari APBN serta anggaran pendidikan 20%, IPM Indonesia meningkat dari tahun ke tahun,”ujar Herlini dari Fraksi PKS Dapil Kepri.

Ditegaskan, koordinasi antara kementerian terkait menjadi penting untuk meningkatkan IPM Indonesia. "Bisa jadi selama ini kurangnya koordinasi diantara Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemensos harus lebih ditingkatkan.

"Salah satu hal yang krusial adalag terkait dengan validasi data orang miskin di Indonesia. Kalau urusan datanya saja belum akurat, maka mustahil program-program yang diluncurkan bisa tepat sasaran", pungkas Herlini

IPM digunakan sebagai alat untuk mengukur kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara. Indikator tolok ukur diantaranya adalah kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan melalui IPM ini juga suatu negara dapat diklasifikasikan sebagai negara terbelakang, negara berkembang atau negara maju.
Saat ini negara Indonesia tetap setia menjadi negara berkembang. IPM Indonesia ternyata hanya (0,617) dan masuk kategori “sedang”. Itu artinya di atas kategori “rendah” atau belum mencapai kategori “bagus”. Dalam hal ini ada empat kategori peringkat, antara lain; rendah, sedang, bagus, dan sangat bagus. Di tingkat ASEAN posisi IPM Indonesia masih di bawah Malaysia yang menempati peringkat 61 dengan angka indeks (0,761).
Sementara IPM tertinggi di kawasan ASEAN dipegang oleh Singapura yang menempati peringkat 26 dengan angka indeks (0,866). Disusul posisi Brunei yang menempati peringkat 33 dengan angka indeks (0,838).*

Sumber: http://hidayatullah.com/read/19876/22/11/2011/indek-pembangunan-turun-karena-koordinasi-kementerian-masih-lemah.html

No comments:

Post a Comment

Silakan Berkomentar