Tuesday, November 22, 2011

PARTAI ISLAM MAROKO KEMUNGKINAN MASIH DUKUNG PEMERINTAH


Setelah dipandang sebagai ancaman bagi kerajaan Afrika Utara, partai Islam Maroko sekarang mungkin menjadi kunci untuk kredibilitas pemerintah.
Partai oposisi Islam, partai Keadilan dan Pembangunan (PJD) siap untuk menunjukkan kekuatannya pada pemilu legislatif Jumat lusa - pemilihan umum kedua setelah pemberontakan dunia Arab tahun ini.

Menghadapi gerakan aksi protes yang menyerukan untuk memboikot pemilu, penguasa Maroko siap untuk merangkul PJD untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem.
Sementara aksi protes musim Semi Arab di Maroko tampaknya tidak pernah benar-benar mengancam sistem pemerintahan, demonstran masih meminta Raja Muhammad VI untuk memperkenalkan reformasi konstitusi dan menyelenggarakan pemilu dini.
Dengan kemenangan sebuah partai Islam dalam pemilu bulan lalu di Tunisia, dan gerakan keagamaan di Mesir dan Libya bersiap untuk maju dalam pemilu, mata sekarang tertuju kepada partai keadilan dan pembangunan Maroko yang merupakan partai Islam terbesar di negara itu.
Meskipun pernah dijelaskan oleh elit sekuler Maroko bahwa PJD sebagai ancaman terhadap cara hidup negara, PJD menegaskan bahwa mereka sebagai partai moderat, anti-korupsi siap untuk bekerja dalam sistem dan yang paling penting, sepenuhnya mendukung monarki.
"Pada tahun 2002, kami berada di tempat ketiga, di tahun 2007 kami berada di tempat kedua, jadi jika hari ini kami bercita-cita untuk tempat pertama, wajar saja," kata Abdelilah Benkirane, sekretaris jenderal PJD Maroko kepada Associated Press.
"Mendapat antara 20 hingga 30 persen suara adalah wajar," kata Benkirane. Dan hal itu akan diterjemahkan menjadi 100 dari 395 kursi Parlemen, lompatan besar dari 47 yang saat ini PJD peroleh.(fq/ap)

No comments:

Post a Comment

Silakan Berkomentar