Turki telah mengirim konvoi militer besar-besaran di sebuah distrik tenggara yang berbatasan dengan wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.
Sumber-sumber Turki mengatakan konvoi militer terdiri dari sekitar 200 kendaraan militer, termasuk kendaraan yang tahan terhadap ledakan ranjau, koresponden Press TV melaporkan dari Ankara.
Konvoi itu dilaporkan tiba di distrik Cukurca provinsi Hakkari tenggara pada hari Senin pagi kemarin (21/11) dan kemudian bergerak ke Isikli dan titik perbatasan Cayirli.
Perbatasan Turki dengan Irak sebelumnya telah menjadi tempat serangan udara Turki terhadap gerilyawan Pekerja Kurdistan Partai (PKK) namun laporan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya konvoi militer besar telah dikerahkan di wilayah ini.
Helikopter Cobra Turki dan kendaraan lapis baja menyertai konvoi militer saat bergerak ke titik perbatasan.
Gerilyawan PKK sendiri terdaftar sebagai organisasi teroris oleh banyak komunitas internasional, termasuk Turki, Iran, Amerika Serikat, dan negara anggota Uni Eropa.
Lebih dari 40.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak PKK meluncurkan kampanye bersenjata melawan Ankara pada tahun 1984.(fq/prtv)
Demonstran anti-pemerintah di kota Qatif di Provinsi Timur Arab Saudi telah menyita sebuah kendaraan lapis baja milik pasukan keamanan, lapor Press TV.
Pada hari Senin kemarin (21/11), para demonstran di kota Qatif dan timur kota dekat Awamiyah terus melakukan aksi demonstrasi menentang kerajaan Saudi meskipun operasi keamanan pasukan dilakukan untuk menekan para pengunjuk rasa.
Sebelumnya pada hari itu, pasukan keamanan menembaki demonstran di Qatif, menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka, menurut aktivis.
Ribuan demonstran Saudi juga berkabung atas kematian Nasser al-Mahishi (19 tahun), yang terbunuh oleh pasukan rezim, ketika mereka diserang. Pelayat juga meneriakkan slogan-slogan menentang keluarga kerajaan Saudi.
Mahishi ditembak oleh pasukan rezim pada saat berjalan menyusuri jalan di Qatif dengan teman-temannya, Minggu malam.. Dia akhirnya tewas karena luka-lukanya pada hari Senin kemarin.
Demonstrasi serupa juga berlangsung di Awamiyah, di mana demonstran membakar ban dan memblokir jalan-jalan utama.
Di Arab Saudi timurbanyak penduduk yang menganut Syiahnya telah menjadi tempat aksi protes anti-pemerintah selama beberapa bulan terakhir di mana para demonstran menuntut reformasi hak asasi manusia, kebebasan berekspresi dan pembebasan tahanan politik. (fq/prtv)
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar