Berbicara pada konferensi pers di ibukota Kabul pada Kamis, juru bicara Loya Jirga, Shafiyyah Sediqi, mengatakan keluhan umum di antara peserta pertemuan tradisional pada hari kedua acara ini adalah bahwa mereka tidak disediakan informasi tentang syarat dan kondisi Amerika Serikat dalam perjanjian dengan Afghanistan, demikian lansiran BBC berbahasa persi.
Para loya jirga, yang dipanggil oleh Presiden Hamid Karzai, memulai pertemuan di ibukota Afghanistan Kabul, hari Rabu. Pertemuan empat hari membahas hubungan Afghanistan dengan Amerika Serikat, dan terutama berpusat rencana jangka panjang basis militer AS di Afghanistan setelah pasukan koalisi asing menarik diri pada tahun 2014.
Tokoh agama dan politik Afghanistan telah menyuarakan penentangan yang kuat dengan rencana AS untuk mendirikan pangkalan militer jangka panjang atau permanen di negara itu.
Amerika Serikat telah gagal mencapai tujuannya setelah 10 tahun perang di Afghanistan. Banyak bagian dari negara Asia masih tetap kacau meskipun terdapat kehadiran hampir 150.000 pimpinan pasukan asing di sana.
Para ahli percaya bahwa strategi baru Washington membangun pangkalan militer permanen hanya akan berfungsi untuk meningkatkan sentimen anti-AS di Afghanistan dan negara-negara tetangga.
Rakyat Afghanistan menentang rencana tersebut, menolak sebagai bentuk taktik neo-kolonial baru.
[muslimdaily.net/presstv]
Sumber: http://muslimdaily.net/berita/internasional/as-ingin-tutup-akses-media-di-loya-jirga.html
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar