Bandung (ANTARA News) - Penulis dan Dosen Interpreter Geotrek Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), T. Bachtiar, mengatakan patahan yang ada di Bandung itu bukan hanya patahan Lembang semata.
"Ternyata berdasarkan penelitian, masih ada patahan lainnya," kata T. Bachtiar, di Bandung, Minggu.
Selain patahan Lembang, kata dia, patahan lainnya yang ada di Bandung itu berada di Banjaran, Cipamokolan, dan Cimahi.
"Di kawasan Banjaran, Kabupaten Bandung, juga ada dua patahan. Begitu pun dengan Kota Cimahi," katanya.
Dikatakannya, pergerakan patahan Lembang itu sekitar 2 milimeter per tahun.
"Memang kalau dilihat dari angkanya kecil, yakni hanya 2 mm per tahun. Namun, pergerakan patahan ini yang menyebabkan gempa," katanya.
Bachtiar juga meminta agar para mahasiswa S-2 dan S-3 untuk meneliti patahan di Bandung selain patahan Lembang.
"Patahan Lembang itu hanya sebagian. Dan, saya berharap mahasiswa S-2 dan S-3 meneliti patahan lainnya untuk dijadikan disertasi atau tesis mereka," katanya.
Sementara itu, Peneliti Puslit Geotrek LIPI Munasri Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengimbau masyarakat tidak panik terkait dengan patahan Lembang tersebut.
"Sesar atau patahan Lembang ini tidak perlu dibuat untuk mengagetkan masyarakat. Yang perlu dilakukan saat ini ialah bagaimana cara mitigasinya," kata Munasri.
Saat ini dirinya sedang melakukan penelitian berupa survei mengenai tingkat kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana salah satunya mengenai patahan Lembang itu.
"Sejak Juli kemarin, saya melakukan kajian tentang tingkat kesadaran publik terhadap mitigasi bencana. Salah satunya tentang sesar Lembang ini. Dan hasil sementara, ternyata banyak yang tidak tahu tentang sesar Lembang ini," ujarnya.
Sumber: http://www.pesonageografi.com/bentuk-muka-bumi-dari-tenaga-endogen-proses-gempa
http://www.antaranews.com/berita/286648/peneliti-patahan-di-bandung-bukan-hanya-lembang
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar