Hidayatullah.com—Hasil pemilihan umum (Pemilu) putaran pertama di Mesir menempatkan partai-partai Islam pada urutan pertama. Dua partai Islam mendominasi hasil pemilu dengan suara 37 dan 24 persen, sementara kelompok liberal Mesir di tempat ketiga mendapat 13,4 persen.
Hasil sementara putaran pertama Pemilu anggota parlemen Mesir mengungkapkan partai-partai Islamis memimpin dengan 65 persen suara. Hasil ini lebih besar dari perkiraan sehingga kelompok-kelompok liberal tidak bisa berbuat apa-apa.
Hasil sementara putaran pertama Pemilu anggota parlemen Mesir mengungkapkan partai-partai Islamis memimpin dengan 65 persen suara. Hasil ini lebih besar dari perkiraan sehingga kelompok-kelompok liberal tidak bisa berbuat apa-apa.
Angka yang dirilis hari Ahad oleh Komisi Pemilihan Mesir menunjukkan Partai Kebebasan dan Keadilan yang didirikan al Ikhwan al Muslimun terdepan dengan perolehan 36,6 persen surat suara (9,7 juta suara yang valid), diikuti partai yang didirikan Salafy, An Nur dengan perolehan suara 24,4 persen. Sedang Partai Islam al Wasat mendapat 4,3 persen suara.
Sementara Kelompok liberal Mesir hanya mendapat 13,4 persen, membuat koalisi partai itu di tempat ketiga.
Pemilu minggu lalu akan menentukan keanggotaan bagi sekitar 30 persen dari 498 kursi majelis rendah. Warga Mesir akan kembali ke tempat-tempat pemungutan suara hari Senin untuk pemilihan tambahan guna menentukan 52 kandidat perorangan.
Komisaris Pemilu Abdul-Muiz Ibrahim mengatakan jumlah pemilih terbanyak terjadi dalam putaran pertama pemungutan suara yang mencakup sembilan provinsi. Pemilih di 18 provinsi yang tersisa akan memberikan suara dalam dua tahap yang akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
Dikutip AP, Mohamed ElBaradei, seorang pemenang Hadiah Nobel dan pernah mencalonkan menjadi presiden namun tidak populer, mengatakan hari Ahad kalangan pemuda liberal di negeri itu telah "hancur" dalam pemilihan parlemen yang hasilnya didominasi kalangan Islam.
"Kami menyambut pilihan rakyat Mesir," kata juru bicara Partai Kebebasan dan Keadilan, Ahmad Sobea. "Mesir sekarang perlu semua pihak bekerja sama untuk keluar dari kemelut."
Al Ikhwan al Muslimun secara luas diperkirakan menang sebagai kelompok politik paling rapi dan tergalang di negara itu, juga dikenal setelah puluhan tahun akan kerja amal dan perlawannya terhadap kekuasaan 30 tahun tangan besi Husni Mubarak.
Sementara itu, kelompok liberal berharap Pemilu parlemen dibatalkan atau minimal ditunda karena jika Pemilu parlemen digelar sekarang, mereka akan mengalami kekalahan telak dari kekuatan politik Islam yang tergabung dalam Aliansi Islam dan Aliansi Demokratik yang didominasi Al Ikhwan al Muslimun.
Selain mencemaskan kaum liberal, kemenangan Islam ini juga menghawatirkan pihak Israel dan sekutu Amerika.
Dari Jerussalem, Menteri Pertahanan Zionis-Israel Ehud Barak menyebut hasil Pemilu putaran pertama di Mesir "sangat, sangat mengganggu". Ia juga menyebut keprihatinan tentang nasib perjanjian perdamaian 1979 tengara Mesir Israel.
"Kami sangat prihatin," tambah Menteri Keuangan Zionis-Israel Yuval Steinitz dikutip Associated Press hari Ahad. Steinitz berharap Mesir "tidak akan beralih pada pemerintahan Islam." *
Sumber: http://hidayatullah.com/read/20047/05/12/2011/partai-islam-raih-65%25-suara,-liberal-%E2%80%9Chancur%E2%80%9D.html
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar