Hidayatullah.com--Umat Islam diminta mewaspadai "Islam Phobia". Salah satunya karena makin gencarnya sejumlah pihak menginginkan agar penyelenggaraan ibadah haji diserahkan kepada badan, bukan pemerintah. Demikian diminta bekas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Hasyim Muzadi.
"Penyelenggaraan ibadah haji perlu modal sangat besar yang memungkinkan investor luar negeri masuk. Bagaimana kalau yang investasi Yahudi?" Kita musti ingat bahwa haji adalah ibadah Islam tidak sekadar travel atau pariwisata," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (06/12/2011) dikutip Antara.
"Penyelenggaraan ibadah haji perlu modal sangat besar yang memungkinkan investor luar negeri masuk. Bagaimana kalau yang investasi Yahudi?" Kita musti ingat bahwa haji adalah ibadah Islam tidak sekadar travel atau pariwisata," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (06/12/2011) dikutip Antara.
Dia mengingatkan, penyelenggaraan ibadah haji adalah diselenggarakan dalam manasik syareat, sehingga harus ditangani pihak yang bener-benar memahami pelaksanaan ritual itu.
Hasyim tak mengingkari Kementerian Agama (Kemenag) punya banyak kelemahan, seperti lazimnya instansi lain. "Terpenting sekarang adalah bagaimana membantu Kemenag agar optimal dalam menyelenggarakan haji," katanya.
Hal yang perlu diperbaiki, katanya, bukan hanya sarananya tapi mutlak meningkatkan kualitas ibadahnya karena di situ ada kemabruran (apabila diterima Allah) dan bisa mendorong karakterisasi bangsa.
Dia melihat sekarang ini yang diributkan sejumlah pihak masih terbatas pondokan, transportasi, serta makanan karena memang ada rejekinya.
"Jadi aslinya pertentangan itu adalah rebutan rejeki atau Islam phobia, bukan sesungguhnya kepentingan haji. Untuk itu umat Islam perlu waspada pada 'islamo phobia'," katanya.
Hasyim mengingatkan pula beberapa tahun lalu sudah pernah dilakukan swastanisasi haji dan pelaksanaan haji nonkuota oleh perusahaan swasta. Akibatnya, katanya, saat itu terjadi kekisruhan dimana-mana sehingga justru banyak merugikan jamaah calon haji.
"Sudah berkali-kali pihak swasta menyelenggarakan ibadah haji tapi dalam kenyataan justru terjadi kekisruhan," katanya.*
Sumber:
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar