Friday, March 23, 2012

IRAN DAN RUSIA DUKUNG REZIM SYIAH BASHAR ASSAD BANTAI MUSLIM SURIAH

SURIAH (Arrahmah.com) - Pasukan khusus Rusia telah tiba di kota pelabuhan Mediterania Suriah di Tartus, kata sumber-sumber oposisi seperti yang dilansir Alarabiya pada hari Senin (19/3/2012).
Sumber militer intelijen Israel DEBKAfile juga telah melaporkan bahwa dua kapal Angkatan Laut (AL) Rusia telah berlabuh di pelabuhan Suriah di Tartus dengan menggunakan dua kapal perang.

DEBKAfile mengutip laporan dari markas Laut Hitam Rusia di Sevastopo bahwa misi kapal-kapal tidak diungkap, tetapi dilaporkan untuk membawa satu unit "marinir anti-teroris" dan lainnya, sebuah tank militer yang bergabung dengan kapal pengintaian dan pengawasan AL Rusia telah tiba di Tartus.
Sebuah skuadron AL Rusia melakukan panggilan dari sana pada bulan Januari untuk mendukung rezim Syi'ah Nushairiyah yang dipimpin Bashar Assad.
Juga di bulan Januari, sebuah kapal Rusia diduga membawa ton amunisi yang dilarikan ke Suriah setelah memberitahu para pejabat di anggota Uni Eropa Siprus, di mana kapal telah membuat pemberhentian tak terduga, yang sedang menuju Turki. Para pejabat Turki mengatakan kapal itu sebaliknya memetakan misi untuk Tartus.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov sebelumnya mengatakan bahwa personil militer dan teknis Rusia telah hadir Suriah dan mengatakan negaranya akan mematuhi kontrak yang sudah ada untuk memberikan senjata ke Suriah.
Antonov mengatakan pasokan Rusia senjata ke Suriah sejalan dengan hukum internasional dan akan terus berlanjut. "Rusia-Suriah kerjasama militer adalah sah," katanya.
Sebelumnya telah dilaporkan dalam beberapa tragedi kekejaman pasukan rezim Syi'ah Nushairiyah dalam membantai warga Muslim sipil Suriah, bahwa pasukan teroris Rusia telah berada di jajaran mereka untuk membantu pembantaian dan penyiksaan terhadap kaum Muslimin Suriah.

OMAN (Arrahmah.com) – Anggota Dewan Nasional Suriah, Khalid Zainal Abidin dari ibukota Yordania, Oman menegaskan bahwa rezim jagal Bashar Asad bertujuan untuk ‘mengosongkan’ propinsi Homs dari seluruh penduduknya. Itu pula yang kini dilakukan rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Idlib.
Dalam wawancara dengan kantor berita Akhbar al-Mustaqbal pada Senin (19/3/2012), Khalid menyatakan bahwa militer rezim Suriah membombardir propinsi Homs dengan tembakan tank, meriam, dan roket untuk membantai penduduk muslim dan mengusir mereka keluar. Taktik yang sama tengah dilakukan oleh militer rezim Suriah di Idlib.
Khalid menyerukan kepada dunia internasional untuk memberi dukungan senjata dan logistic kepada Tentara Kebebasan Suriah agar mampu bertahan melawan keganasan militer rezim Suriah. Ia menegaskan rakyat Suriah tidak menginginkan intervensi pihak luar. Mereka hanya mengharapkan dukungan senjata dan logistik untuk Tentara Kebebasan pro revolusi rakyat Suriah

HOMS (Arrahmah.com) – Majalah The Times menurunkan laporan pengakuan para penduduk sipil muslim Suriah yang mengungsi ke Turki tentang kebiadaban militer rezim Suriah terhadap penduduk sipil muslim dan Tentara Kebebasan pro revolusi rakyat di propinsi Idlib, Senin (19/3/2012).
Para penduduk sipil muslim yang selamat dari pembantaian di propinsi Idlib dan berhasil mencapai tenda-tenda pengungsian di wilayah perbatasan Turki menuturkan bahwa tank-tank militer melindas jenazah para warga sipil dan Tentara Kebebasan yang gugur. Sementara itu para tentara rezim Suriah dan milisi Syiah Shabihah melecehkan para korban yang luka dengan mengencingi mereka.
Seorang insinyur, Majid (25) menuturkan, “Sebagian korban masih hidup, namun kami tidak bisa mendekat untuk menyelamatkan mereka. Kami hanya memegang Klansinkov, sementara militer mengendarai tank-tank modern.  Saya melihat tentara rezim berkeliling di antara para korban. Sebagian tentara berhenti dan mengencingi para korban. Sebagian tentara yang lain menembak mati korban yang luka.”
Majid bersama sekelompok pemuda Idlib dan Tentara Kebebasan memberikan perlawanan sederhana saat konvoi tank-tank militer rezim Suriah memasuki propinsi Idlib. “Kami melihat tentara rezim menyeret jenazah delapan orang korban. Mereka meletakkannya di tengah jalan secara berjajar. Dua buah tank, sebuah truk Shilka anti aircraft dan dua buah panser melindas kedelapan jenazah itu. Saya dan kelompok saya tidak bisa menolong mereka, tembakan tank menghantam posisi kelompok kami dan saya sendiri tertembak di lutut.” ujar Majid.
Kelompok aktivis revolusi Suriah baru-baru ini menyebar luaskan video di internet yang memperlihatkan tentara rezim Suriah melemparkan jenazah para korban warga sipil muslim yang mereka bantai di distrik Dier Zur.

(Arrahmah.com) – Sumber-sumber intelijen melaporkan Iran merupakan sutradara sesungguhnya dari segala kebiadaban terhadap warga sipil muslim di Suriah, untuk mempertahankan rezim Bashar Asad.
Sumber-sumber intelijen Barat seperti dikutip situs mufakkirah Islam, Selasa (20/3/2012) melaporkan bahwa dalam dua bulan pertama 2012, Garda Revolusi Iran menambah jumlah pasukannya yang dikirim untuk memperkuat militer rezim Asad.
Dalam dua bulan terakhir ini, Iran telah mengirimkan 1000 perwira ke Suriah. Mereka terlibat langsung dalam semua serangan yang dilakukan oleh militer rezim Suriah, aparat kepolisian, dan milisi Syiah Shabihah. Selain itu, mereka memegang kendali operasi dinas intelijen Suriah.
Laporan itu menyatakan bahwa Garda Revolusi Iran memimpin langsung bombardier massif dan aksi-aksi pembantaian terhadap rakyat sipil muslim di Homs dan Rastan. Garda Revolusi Iran juga menentukan jenis senjata, kesatuan militer, dan membagi-bagi pasukan khusus untuk memberangus para demonstran sipil muslim.
Komandan pasukan khusus Brigade Al-Quds Iran, Jendral Qasim Sulaimani kembali berada di Suriah pada bulan Januari 2012 lalu. Ia mengendalikan 15 ribu pasukan khusus Brigade Al-Quds Iran dalam memadamkan revolusi sipil muslim di Suriah.
Media massa di Timur Tengah melaporkan ia menggerakkan ribuan milisi Syiah Hizbul Lata Lebanon di Suriah Barat Laut untuk menutup-nutupi keterlibatan Iran dalam pembantaian biadab terhadap warga muslim. Sebelumnya partai-partai politik di Iran telah mengakui militer Iran melakukan pelatihan militer dan intelijen bagi militer Suriah guna menghadapi para demonstran sipil dan perang jalanan.

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Pasukan Alawite pemerintah Assad telah meluncurkan serangan militer ke berbagai wilayah berbeda di seluruh negeri.
Aktivis oposisi pada Rabu (21/3/2012) mengatakan pasukan membombardir tiga pemukiman di pusat kota Homs, sehari setelah sedikitnya 14 warga syahid, insha Allah dalam pemboman berat.
Distrik yang diserang adalah al-Qosour, al-Khalidiya dan al-Bayada yang letaknya berdekatan satu sama lain di utara Homs.
Hadi al-Abdallah dari jaringan aktivis Komisi Umum Revolusi Suriah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemukiman tersebut dipadati oleh orang-orang yang melarikan diri dari Bab Amr, kawasan yang diambil alih oleh pasukan rezim Alawite dari pejuang oposisi pada bulan lalu setelah serangan ofensif selama berminggu-minggu.
"Empat atau lima keluarga berdesakan di dalam tiap rumah.  Masyarakat juga berlindung di Masjid dan bangunan yang belum selesai," katanya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa sedikitnya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penembakan pada Rabu (21/3) di al-Khalidiya.
SOHR mengatakan empat tentara rezim Assad juga tewas di distrik Sultaniyeh, provinsi Homs, sementara empat sipil lainnya tewas di kota Talbiseh.
Dikatakan bahwa setidaknya 40 orang, 32 dari mereka warga sipil telah syahid dalam operasi tentara Alawite di
kastil kuno Apamea di Qalat Mudiq, dekat Hama.
Di hari yang sama, dua pinggiran kota besar Damaskus berada dalam pemboman berat menyusul serangan terbaru oleh pejuang oposisi terhadap pasukan yang setia dengan rezim kriminal Assad.
Artileri dan senjata anti-aircraft menghantam pinggiran Harasta dan Irbin dan helikopter militer juga terdengar terbang di atas daerah itu, ujar para aktivis.
Di tempat lain, pejuang oposisi meninggalkan kota Deir al-Zor dalam menghadapi serangan sengit tentara rezim.
"Tank memasuki perumahan, terutama di daerah Deir al-Zor.  Tentara kebebasan Suriah menarik diri keluar dari kota untuk menghindari pembantaian sipil," ujar sebuah pernyataan Uni Komite Revolusi Deir al-Zor.
Laporan dari Suriah tidak dapat diverifikasi secara independen karena pembatasan ketat diberlakukan oleh rezim kriminal Assad.

Sumber:
http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18877-pasukan-khusus-rusia-tiba-di-pelabuhan-suriah-untuk-mendukung-rezim-syiah-nushairiyah.html
http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18878-rezim-suriah-mengosongkan-homs-dan-idlib-dari-penduduknya.html
http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18882-para-saksi-mata-tank-tank-militer-rezim-suriah-melindas-jenazah-para-korban-sipil-tentara-rezim-suriah-mengencingi-korban-luka-luka.html
http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18894-sumber-sumber-intelijen-menegaskan-iran-mengendalikan-kondisi-di-suriah.html
http://arrahmah.com/read/2012/03/23/18958-pasukan-rezim-kriminal-assad-kian-brutal-dalam-sehari-puluhan-warga-sipil-gugur-dalam-pembantaian.htm

2 comments:

  1. Syi'ah memanag sesat, kaum munafiq sepanjang zaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita menyajikan fakta jurnalistik. itu bukti yang tidak terbantahkan walau dengan jurus kebohongan bagaimanapun kecuali penguasaan media.
      semoga kita tetap resist, agar exist. exist for the truth!

      Delete

Silakan Berkomentar