GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Alhamdulillah,
meski berbagai halangan merintangi namun tak membuat surut semangat
relawan MER-C yang berusaha menyelesaikan proyek pembangunan Rumah Sakit
Indonesia di Gaza, Palestina.
Seperti disampaikan salah seorang
relawan MER-C Ir. Nur Ikhwan Abadi melalui email yang dikirimkan ke
redaksi voa-islam.com, pekerjaan tahap I Rumah Sakit Indonesia (RSI) di
Gaza Palestina telah mendekati akhir.
Selasa, 20 Maret 2012, pengecoran lantai
3 menandai semakin dekatnya penyelesaian tahap I ini. RSI Gaza
berbentuk segi delapan yang terinspirasi dari Masjid Qubbah Sakhra di
Al-Quds, sudah berdiri tegak di atas bumi Syam yang penuh berkah ini.
Rasa haru dan bahagia tampak di wajah
setiap relawan Indonesia. Haru karena mimpi itu menjadi nyata. Bahagia
karena Allah memberikan kesempatan dan pertolongan kepada para relawan
untuk beramal shalih dan turun langsung menjalankan amanah yang begitu
besar ini.
Lebih dari satu tahun sebanyak 6 orang
relawan MER-C Indonesia meninggalkan tanah air, meninggalkan pekerjaan
dan keluarga untuk menunaikan amanah di pundak mereka. Subhanallah, dengan izin Allah semata, para relawan bisa mengatasi berbagai masalah yang ada satu persatu.
Waktu berlalu terasa begitu cepat, sejak
ide pembangunan RSI Gaza dilontarkan sekitar 3 tahun yang lalu tidak
terbayang akan menjadi kenyataan, berkat pertolongan Allah sajalah semua
ini bisa terlaksana. Kegigihan para relawan MER-C mulai dari
memunculkan ide, proses perencanaan, hingga proses pelaksanaan di
lapangan, semuanya hanya karena Allah semata.
Terlebih lagi rakyat Indonesia, yang
memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan RSI Gaza, dengan
menyumbangkan rupiah demi rupiah untuk saudaranya di Gaza Palestina.
Walaupun terkadang mereka sendiri membutuhkan bantuan, tapi kecintaan
mereka terhadap sesama, kecintaan mereka terhadap rakyat Palestina
mendahulukan kepentingan yang paling membutuhkan menjadikanya sebuah
kekuatan yang begitu dahsyat. Jika rakyat sudah bersatu padu maka
rintangan apapun insya Allah akan mudah dihadapi.
Dengan dibangunnya RSI ini, nama
Indonesia pun sudah begitu menggema di setiap sudut kota Gaza. Jika
rakyat Gaza bicara tentang Indonesia, maka akan teringat dengan jumlah
muslim terbesar di dunia. Setiap rakyat Gaza yang bertemu relawan
menyatakan terima kasihnya kepada rakyat Indonesia dan mendoakan semoga
program ini menjadi timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Bangunan
Rumah Sakit Indonesia (RSI) ini merupakan bangunan pertama di Gaza yang
dibangun dari nol sejak agresi Israel ke Gaza 2008-2009 yang lalu.
Bentuknya yang unik, desainnya yang sangat asing membuat bangunan RSI
ini menjadi bangunan terunik di Gaza. Tidak pernah ada bangunan seperti
ini sebelumnya di Gaza, bahkan setiap orang yang datang melihat
terheran-heran, hingga para insinyur di Gaza pun heran melihat disain
seperti ini.
“Bangunan apa ini? Kokoh sekali?
Bagaimana mereka membuatnya? Tidak ada bangunan seperti ini sebelumnya
di Gaza?” tanya mereka penuh keheranan.
Setelah melakukan supervisi terhadap seluruh pekerjaan lantai 3, mulai dari pekerjaan shuttering, pembesian hingga kebersihan selama kurang lebih 1 bulan penuh akhirnya dilakukan pengecoran lantai terakhir RSI Gaza.
Persiapan pekerjaan pengecoran dilakukan
sejak pukul 03.00 dini hari waktu Gaza. Pukul 02.00 dini hari para
relawan yang berada di Posko MER-C Gaza City telah bersiap berangkat ke
lokasi RSI di Bayt Lahiya Gaza Utara. Tiba di lokasi sekitar pukul 02.50
waktu Gaza, nampak para kerja sudah mulai bersiap-siap melakukan
pengecoran, pengecekan terakhir dan beberapa persiapan segera
dilaksanakan.
Tidak butuh waktu lama, sekitar pukul 04.10 waktu Gaza pengecoran dimulai dengan menggunakan 2 concrete pump dan puluhan pekerja, pengecoran pun dimulai.
Seluruh relawan berkumpul dan mengawasi
bersama-sama proses pengecoran ini. Tiga orang relawan insinyur dari
Indonesia ditambah dua orang insinyur lokal Gaza mengawasi berjalannya
pekerjaan, sedangkan relawan lainnya membantu tim insinyur dan
mendokumentasikan pekerjaan. Ketika waktu subuh tiba, para relawan
bergiliran melakukan shalat subuh untuk kemudian kembali melakukan
pengawasan.
Suhu udara di Gaza yang sudah mulai
menghangat menambah semangat para pekerja dan relawan. Pekerja yang
terdiri dari 2 grup dimana setiap grup terdiri dari 15 orang ini dengan
semangat melakukan pengecoran. Bentuknya yang segi delapan memang cukup
memudahkan para pekerja, karena terdiri dari delapan panel dan setiap
panel memerlukan waktu sekitar satu jam untuk dicor. Hanya dalam waktu 8
jam proses pengecoran sebesar 500 m3 ini pun selesai pada pukul 12.00 waktu Gaza.
Setiap orang mengucapkan selamat dan
bersyukur karena telah menyelesaikannya dengan baik tanpa kendala yang
berarti. Alhamdulillah.
BOGOR (voa-islam.com) -
Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue
Committee" (MER-C) Indonesia menyatakan berpartisipasi dalam kampanye
"Global March to Jerusalem" (GMJ).
"GMJ merupakan aksi rakyat sipil dunia yang akan mengkampanyekan pembebasan Yerusalem dari penindasan Israel," kata anggota Presidium MER-C Indonesia dr Joserizal Jurnalis, Sp.BO.
Ia menjelaskan pelaksanaan GMJ akan dilaksanakan pada 30 Maret 2012 di Yordania.
Keikutsertaan ini berawal dari kunjungan delegasi peserta kampanye GMJ pada 1 Maret ke Indonesia.
Kedatangan mereka diterima oleh dua orang Wakil Ketua MPR RI, masing-masing Hajriyanto Y Thohari dan Lukman Hakim Saifuddin di MPR RI, Gedung Nusantara 3 lantai 9.
Delegasi terdiri atas 10 orang dipimpin Muhammad Ma`ruf, dari Voice of Palestine. Tiga orang di antaranya adalah para tokoh dari Palestina, yaitu dr Taher Lulu, dosen sekaligus dokter spesialis anak, dr. Sami Haja, Ketua Majelis Fatwa Gaza, dan dr Amir Salah, dosen ahli psikologi politik.
Rencananya, GMJ akan diikuti satu juta orang dari lima benua dan 66 negara. Peserta GMJ berasal dari berbagai latar belakang, baik agama, bangsa dan bahasa. [widad/ant]
"GMJ merupakan aksi rakyat sipil dunia yang akan mengkampanyekan pembebasan Yerusalem dari penindasan Israel," kata anggota Presidium MER-C Indonesia dr Joserizal Jurnalis, Sp.BO.
Ia menjelaskan pelaksanaan GMJ akan dilaksanakan pada 30 Maret 2012 di Yordania.
Keikutsertaan ini berawal dari kunjungan delegasi peserta kampanye GMJ pada 1 Maret ke Indonesia.
Kedatangan mereka diterima oleh dua orang Wakil Ketua MPR RI, masing-masing Hajriyanto Y Thohari dan Lukman Hakim Saifuddin di MPR RI, Gedung Nusantara 3 lantai 9.
Delegasi terdiri atas 10 orang dipimpin Muhammad Ma`ruf, dari Voice of Palestine. Tiga orang di antaranya adalah para tokoh dari Palestina, yaitu dr Taher Lulu, dosen sekaligus dokter spesialis anak, dr. Sami Haja, Ketua Majelis Fatwa Gaza, dan dr Amir Salah, dosen ahli psikologi politik.
Rencananya, GMJ akan diikuti satu juta orang dari lima benua dan 66 negara. Peserta GMJ berasal dari berbagai latar belakang, baik agama, bangsa dan bahasa. [widad/ant]
Yerusalem melambangkan persatuan dan persamaan semua ciptaan Tuhan. Ia mengandung pesan cinta dan kasih sayang. Milyaran orang yang mencintai Yerusalem peduli akan keselamatan dan kesucian Masjid Al-Aqsha, Masjid Kubah Batu, dan Gereja Makam suci.
Namun, sejak 78 persen tanah Palestina dicaplok Israel pada 1948 dan disusul pendudukan Yerusalem dan wilayah Palestina lain pada 1967, Al Quds terus dizionisasi. Palestina pun kian menderita, sementara PBB tak mampu membendung Yahudisasi Yerusalem. Lebih parah lagi, semua kejahatan itu dipayungi Amerika Serikat lewat hak vetonya di Dewan Keamanan PBB.
Pemerintahan Zionis terus memaksa penduduk Palestina keluar dari Yerusalem dan tanah Palestina. Segala cara digunakan, dari terorisme negara, blokade ekonomi, hingga pembersihan etnis. Ini tak bisa didiamkan. Yerusalem dan seluruh Palestina–tempat masyarakat berlatar belakang agama dan budaya hidup damai berdampingan– harus dibebaskan.
Di bawah keprihatinan atas kondisi Yerusalem ini dan karena undangan rakyat Palestina sendiri, dibentuklah “Global March to Jerusalem” (GMJ). Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan ancaman nyata Zionis kepada Yerusalem dan Palestina.
Aksi solidaritas dunia untuk Yerusalem tersebut akan diwujudkan dalam bentuk “long march” yang diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2012 mendatang. Aksi damai akan berlangsung di empat negara yang berbatasan dengan Palestina, seperti: Mesir, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
Aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel melalui pendudukan terhadap Al-Quds adalah kejahatan kemanusiaan. Dan Yahudisasi Al-Quds yang kian hari kian menjadi-jadi harus segera dihentikan. Sehingga praktek pembersihan etnis melalui pembangunan tembok pemisah dan pembangunan pemukiman Yahudi tidak lagi terus terjadi. Pengusiran warga Al-Quds dan penggusuran tanah serta rumah yang mereka miliki sudah saatnya diakhiri. Berbagai penodaan dan penistaan Zionis terhadap masjid suci Al-Quds sudah saatnya dihentikan.
Terdorong oleh hal tersebut dan keinginan untuk membantu Palestina dan Al- Quds, maka Panitia Penyelenggara Global March to Jerusalem (GMJ) perwakilan Indonesia yang memiliki perhatian terhadap perjuangan membela Palestina akan terlibat secara aktif untuk ikut dalam aksi Global March to Jerusalem (GMJ) dan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendukung aksi ini.
Al Aqsha Terancam
Sumber Palestina memberitakan, bahwa tanah-tanah di jalan utama distrik Lembah Helwah Palestina mulai longsor, Selasa (6/3). Jalan yang memanjang dari bagian Selatan masjid Al-Aqsha menuju distrik Al-Bustan di kota Selwan, Al-Quds ini longsor akibat galian bawah tanah yang dilakukan penjajah Israel di komplek Al-Aqsha.
Ketua Komite Pertahanan di kota Selwan, Fakhri Abu Diab mengatakan, bahwa tanah yang longsor itu terjadi di dekat masjid Al-Aqsha dan kondisi longsornya sudah sedalam setengah meter.
Ia kemudian menambahkan, bahwa penggalian masih terus berlanjut dilakukan oleh penjajah dan para pemukim Yahudi terhadap pondasi dasar di bawah jalan dan rumah-rumah penduduk. Mereka menggali terowongan yang mengarah ke bagian Selatan masjid Al-Aqsha, dan ini menjadi penyebab utama longsornya tanah. Disamping itu ada banyak keretakan yang baru nampak di bangunan-bangunan yang berada di atas jalan utama imbas dari galian para penjajah itu.
Dukung GMJ
Konferensi Komite Internasional Global March to Jerusalem yang berlangsung 26 Februari 2012 lalu di Gedung Asosiasi Profesional, Amman, Jordan, membahas tema pendanaan aksi, penanganan kebutuhan peserta selama aksi, road map GMJ, titik-titik pertemuan para delegasi dari berbagai negara di Jordania, hingga masalah teknis seperti akomodasi peserta, dan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi pada 30 Maret mendatang.
Beberapa tema krusial yang juga dikaji di hari pertama ini adalah, soal konvoi darat yang rencananya akan dilakukan sejumlah negara Asia dan Afrika untuk kemudian bertemu di Jordania. Krisis politik dan keamanan yang terjadi di beberapa negara seperti Irak dan juga Suriah, menyebabkan sejumlah peserta memandang konvoi darat agak sulit dilakukan.
Delegasi Indonesia, Ahmad Zainuddin, menyarankan hendaknya agenda konvoi darat itu dijadikan aksi lokal di setiap negara. “Selain lebih menjamin keamanan karena kondisi beberapa negara yang masih berbahaya, juga hal ini akan lebih mengurangi biaya yang harus dikeluarkan,” usulnya di hadapan para peserta. Karenanya, ia menjelaskan delegasi Indonesia tidak ikut dalam konvoi darat.
Menanggapi usulan tersebut, Zaher Birawi menjelaskan, pihak panitia akan berusaha semaksimal kedamaian aksi dan menghindari situasi kekerasan yang mungkin saja terjadi.
"Tragedi Palestina adalah ujian bagi kemanusiaan dunia. Kami dari negara yang termasuk paling jauh dibanding negara-negara Arab mengatakan kepada rakyat Palestina, bahwa kami akan selalu berada di samping kalian, mendukung ketangguhan kalian dan seluruh perjuangan kalian menghadapi kekejaman penjajah Zionis Israel," ujar Ahmad Zainuddin, koordinator GMJ Indonesia.
Dalam pertemuan dengan puluhan negara perwakilan seluruh dunia, Asia, Afrika, Amerika dan Eropa dihasilkan sejumlah keputusan. Zaher Birawi, selaku juru bicara Panitia Komite GMJ Pusat membacakan rekomendasi tersebut, antara lain, menegaskan bahwa 30 Maret 2012 bertepatan dengan hari bumi, adalah hari pelaksanaan aksi konvoi untuk mengingat kembali hak bangsa Palestina yang telah dirampas oleh Zionis Israel. Termasuk penolakan terhadap Yahudisasi yang tak henti dilakukan Zionist Israel di Jerusalem.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari itu tak lupa mengutuk terhadap sikap Zionis Israel yang terus menerus melakukan pelecehan terhadap tempat suci Islam Al Aqsha, terlebih eskalasi serangan yang saat ini dilakukan oleh kalangan sipil yang mendapat perlindungan aparat bersenjata Israel.
Untuk menunjang aksi ini, ada terdapat list 150 tokoh internasional dari berbagai negara yang menyatakan dukungannya terhadap GMJ. Seluruh nama tokoh internasional tersebut akan dipublikasikan melalui berbagai media masa cetak dan elektronik, termasuk berbagai situs di internet dan situs jejaring sosial.
Rekomendasi akhir konfernesi juga meminta seluruh negara dunia, khususnya negara tetangga Palestina dan Jerusalem memberi kemudahan dan dukungannya terhadap pelaksanaan agenda Global March to Jerusalem. Alasan yang paling mendasar adalah, "Yahudisasi Al Quds adalah cermin rasisme. Dan seluruh dunia menolak kehadiran rasisme dengan alasan apapun," demikian bunyi salah satu pernyataan akhir Konferensi GMJ Internasional. (Desastian/dbs)
Sumber:
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/23/18330/alhamdulillah-progress-pembangunan-rsi-gaza-sudah-mencapai-97-persen/
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/23/18332/rakyat-gaza-heran-melihat-bangunan-rsi-yang-kokoh-dan-unik/
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/05/18033/lawan-penindasan-zionis-merc-ikuti-aksi-global-march-to-jerusalem/
http://www.voa-islam.com/news/world-world/2012/03/21/18294/masyarakat-dunia-bergerak-menuju-global-march-to-jerusalem/
nice info sob....i like it ditunggu kunjungan balik ye
ReplyDeletetrimakasih sob :D
Deletewah mereka berjihad dengan melawan musuh, kita berjihad dengan membangun tempat kesehatan buat mereka.ou alangkah indahnya ini...
ReplyDeletetapi berbicara mengenai gaza ga akan berhenti kesedihannya, mereka banyak di zalimi.
bumi yang diberkahi dengan darah syuhada' dan hafalan al qur'annya
Delete