Turki mengatakan dalam waktu kurang dari satu tahun mereka akan meproduksi massal rudal jelajah pertama buatan dalam negeri sebagai bagian dari rencana Ankara untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara asing dalam bidang pertahanan, lapor Press TV.
Menurut TUBITAK-SAGE, Institut Pertahanan Penelitian dan Pengembangan Turki, rudal SOM, Stand-off Muhimmat Seyir Fuzesi, yang merupakan rudal udara dengan jelajah tinggi, akan diproduksi secara massal pada tahun 2012, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Jumat kemarin (28/10).
Rudal adalah solusi pertama dalam negeri Turki dalam persenjataan yang mampu menghancurkan target diam dan bergerak pada jarak lebih dari 180 kilometer.
Rudal SOM menggunakan GPS sebagai modus utama dari pengendali yang dilengkapi dengan sistem navigasi Inertial canggih (INS) yang memungkinkan rudal untuk menguasai medan selama penerbangan dalam rangka untuk menghindari sistem pertahanan lokal.
TUBITAK-SAGE telah mengembangkan rudal dalam tiga varian, dengan satu model yang mampu membawa hulu ledak. Rudal itu bisa dipasang pada armada pesawat Turki F-4E 2020 dan jet tempur F-16 Blok 40. Hal ini bisa juga dipasang pada jet tempur F-35.
Rudal SOM pertama kali terungkap dalam perayaan 100 tahun Angkatan Udara Turki (TurAF) di Pangkalan Udara di Izmir Cigli, pada tanggal 4 Juni 2011 lalu.
Menurut pengembang, rudal melakukan penerbangan pertama pada bulan Agustus di atas Laut Hitam. Rudal berhasil menyerang target dengan akurasi yang tinggi.(fq/prtv)
Sumber:
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar