Metrotvnews.com, Jakarta: Testimoni yang baru diungkap bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bisa menjadi pintu masuk untuk mengungkap motif di balik pengucuran dana Rp6,7 triliun buat Bank Century, kini bernama Bank Mutiara.
"KPK dan Timwas Century DPR harus mendalami keterangan Antasari buat menemukan niat jahat di balik bailout Century," kata anggota Tim Pengawas Kasus Century Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis (9/8).
Sejatinya, menurut Bambang, pengakuan Antasari itu bukan barang baru. Persoalan ini sebelumnya pernah menjadi perdebatan di Pansus antara mantan pimpinan KPK Chandra Hamzah dan Gayus Lumbun.
"Kisah" Antasari ini seperti membuka sikap tertutup Presiden Susilo Bambang Yudhoyono suputar pengucuran dan superjumbo itu. Bambang mengatakan, jika dikaitkan dengan tiga surat laporan bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani, ini bisa menjadi skandal besar pascareformasi.
Antasari mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden ke Istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua KPK, medio Oktober 2008. Hadir dalam pertemuan itu Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, dan Mensesneg Hatta Rajasa. Termasuk pula Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Presiden, menurut Antasari, memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di LP Tangerang mengatakan, jelang pemilu 2009 pemerintah rajin mencari bank sakit untuk secepatnya disuntikkan dana segar.
Dikonfirmasi setelah pengakuan Antasari, Hendarman mengaku, tak ingat pertemuan itu pernah ada atau tidak. Sebab itu dia tak mau memberi komentar panjang lebar.(Andhini)
Metrotvnews.com, Jakarta: Pengakuan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar diibaratkan geledek di tengah hari bolong. "Saya amat terkejut," kata Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Tim Pengawas (Timwas) Kasus Bank Century Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/8).
Priyo mengatakan, Timwas sendiri tak mau buru-buru merespon pengakuan Antasari yang disiarkan pada program Metro Realitas di Metro TV. Soalnya kasus Century sangat penting dan punya tingkat kepekaan cukup tinggi.
Ketua DPP Partai Golkar ini berharap kabar dari Antasari tak benar, meski rumor itu sudah berembus sejak lama. Meski demikian informasi itu patut didalami. "Kalau tidak benar harus ditutup buku," ujar Priyo.
Priyo belum bisa memastikan, apakah dalam waktu dekat ini bakal memanggil Antasari atau tidak. Yang jelas, menurut dia, pengakuan itu memang menggemparkan. "Pengakuan Antasari tetap kita dengar. Mudah-mudahan tidak (benar-Red)," Priyo berharap.
Metrotvnews.com, Tangerang: Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar merupakan korban peradilan sesat. Demikian diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie seusai menemui Antasari di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten, Sabtu (4/6) siang.
Jimly datang bersama pengacara Antasari, Maqdir Ismail serta anggota Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI). Menurut Jimly kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi.
Saat ini, Guru Besar Fakultas Hukum UI itu mengaku tengah melakukan kajian kasus-kasus hukum semacam kasus Antasari dan mantan Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji. Ia mengaku semula tak percaya dengan keberadaan mafia hukum dan peradilan. Namun, setelah mengumpulkan berbagai data dan bukti, Jimly baru percaya.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menilai kasus Antasari dan Susno termasuk kasus peradilan sesat. Ia pun meminta pemerintah mengambil solusi untuk memperbaiki sistem hukum saat ini. Usai bertemu Antasari, Jimly juga akan menemui Susno Duadji.(****)
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan anggota Panitia Khusus Bank Century Ahmad Yani mengatakan, pengakuan bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menjadi geger politik luar biasa. Rumor perampokan uang negara menjelang Pemilu 2009 kini menjadi kenyataan.
"KPK harusnya menjadi leading sector, kenapa kasus ini lama sekali. Abraham Samad (Ketua KPK) dulu janjinya dalam minggu-minggu ini, kini sudah berbulan-bulan," kata Ahmad Yani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (10/8).
Kasus Century menjadi skandal politik besar seperti halnya Watergate. Jika terbukti benar, kata Yani, mestinya pihak yang terlibat mengundurkan diri. Ia mengajak semua pihak membongkar bersama–sama. "Ini menyangkut keguncangan politik dan kegaduhan politik. Antasari adalah Ketua KPK," kata Yani.
Antasari Azhar mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden SBY ke istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Oktober 2008. Sejumlah pejabat tinggi yang hadir antara lain Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani dan Mensesneg Hatta Rajasa. Selain itu turut hadir Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Dalam pertemuan tersebut Presiden memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang mengungkap bahwa menjelang pemilu 2009 pemerintah mencari-cari bank sakit untuk sesegera mungkin disuntik dana segar. (Andhini)
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk Bank Century, Mahfudz Siddiq, berpendapat tim pengawas Bank Century perlu mengklarifikasi mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Klarifikasi terkait pengungkapan fakta baru Antasari yang mengaku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung rapat menggelontorkan dana segar atau bailout ke Bank Century pada tahun 2008.
"Perlu untuk diklarifikasi," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (10/8).
Mahfudz meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menindaklanjuti lagi kasus bank yang berganti nama Bank Mutiara itu. KPK harus segera memeriksa Antasari sebagai saksi. Supaya ada kepastian apakah pengakuan Antasari itu benar atau isapan jempol.
"Pernyataan AA harus jadi bukti baru bagi KPK untuk menindaklanjuti lagi kasus century yang nyaris masuk kotak," kata Ketua Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Antasari Azhar mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden SBY ke istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Oktober 2008. Sejumlah pejabat tinggi yang hadir antara lain Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani dan Mensesneg Hatta Rajasa. Selain itu turut hadir Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Dalam pertemuan tersebut Presiden memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di LP Tangerang mengungkap bahwa menjelang pemilu 2009, pemerintah mencari cari bank sakit untuk sesegera mungkin disuntik dana segar.
Sementara kepada Media Indonesia, mantan Jaksa Agung Hendarman Supanji, yang disebut Antasari ikut dalam pertemuan itu menyatakan tidak ingat tentang ada tidaknya pertemuan tersebut.(Andhini)
Sumber:
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/09/101613/Bambang-Testimoni-Antasari-Bisa-Jadi-Pintu-Masuk/1
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/09/101611/Priyo-Pengakuan-Antasari-Ibarat-Geledek-di-Siang-Bolong/1
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/04/129530
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/10/101674/Yani-Pengakuan-Antasari-Bikin-Geger-Politik/1
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/10/101668/Mahfudz-Pernyataan-Antasari-soal-Century-Harus-Ditindaklanjuti/1
"KPK dan Timwas Century DPR harus mendalami keterangan Antasari buat menemukan niat jahat di balik bailout Century," kata anggota Tim Pengawas Kasus Century Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis (9/8).
Sejatinya, menurut Bambang, pengakuan Antasari itu bukan barang baru. Persoalan ini sebelumnya pernah menjadi perdebatan di Pansus antara mantan pimpinan KPK Chandra Hamzah dan Gayus Lumbun.
"Kisah" Antasari ini seperti membuka sikap tertutup Presiden Susilo Bambang Yudhoyono suputar pengucuran dan superjumbo itu. Bambang mengatakan, jika dikaitkan dengan tiga surat laporan bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani, ini bisa menjadi skandal besar pascareformasi.
Antasari mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden ke Istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua KPK, medio Oktober 2008. Hadir dalam pertemuan itu Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, dan Mensesneg Hatta Rajasa. Termasuk pula Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Presiden, menurut Antasari, memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di LP Tangerang mengatakan, jelang pemilu 2009 pemerintah rajin mencari bank sakit untuk secepatnya disuntikkan dana segar.
Dikonfirmasi setelah pengakuan Antasari, Hendarman mengaku, tak ingat pertemuan itu pernah ada atau tidak. Sebab itu dia tak mau memberi komentar panjang lebar.(Andhini)
Metrotvnews.com, Jakarta: Pengakuan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar diibaratkan geledek di tengah hari bolong. "Saya amat terkejut," kata Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Tim Pengawas (Timwas) Kasus Bank Century Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/8).
Priyo mengatakan, Timwas sendiri tak mau buru-buru merespon pengakuan Antasari yang disiarkan pada program Metro Realitas di Metro TV. Soalnya kasus Century sangat penting dan punya tingkat kepekaan cukup tinggi.
Ketua DPP Partai Golkar ini berharap kabar dari Antasari tak benar, meski rumor itu sudah berembus sejak lama. Meski demikian informasi itu patut didalami. "Kalau tidak benar harus ditutup buku," ujar Priyo.
Priyo belum bisa memastikan, apakah dalam waktu dekat ini bakal memanggil Antasari atau tidak. Yang jelas, menurut dia, pengakuan itu memang menggemparkan. "Pengakuan Antasari tetap kita dengar. Mudah-mudahan tidak (benar-Red)," Priyo berharap.
Metrotvnews.com, Tangerang: Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar merupakan korban peradilan sesat. Demikian diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie seusai menemui Antasari di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten, Sabtu (4/6) siang.
Jimly datang bersama pengacara Antasari, Maqdir Ismail serta anggota Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI). Menurut Jimly kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi.
Saat ini, Guru Besar Fakultas Hukum UI itu mengaku tengah melakukan kajian kasus-kasus hukum semacam kasus Antasari dan mantan Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji. Ia mengaku semula tak percaya dengan keberadaan mafia hukum dan peradilan. Namun, setelah mengumpulkan berbagai data dan bukti, Jimly baru percaya.
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menilai kasus Antasari dan Susno termasuk kasus peradilan sesat. Ia pun meminta pemerintah mengambil solusi untuk memperbaiki sistem hukum saat ini. Usai bertemu Antasari, Jimly juga akan menemui Susno Duadji.(****)
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan anggota Panitia Khusus Bank Century Ahmad Yani mengatakan, pengakuan bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menjadi geger politik luar biasa. Rumor perampokan uang negara menjelang Pemilu 2009 kini menjadi kenyataan.
"KPK harusnya menjadi leading sector, kenapa kasus ini lama sekali. Abraham Samad (Ketua KPK) dulu janjinya dalam minggu-minggu ini, kini sudah berbulan-bulan," kata Ahmad Yani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (10/8).
Kasus Century menjadi skandal politik besar seperti halnya Watergate. Jika terbukti benar, kata Yani, mestinya pihak yang terlibat mengundurkan diri. Ia mengajak semua pihak membongkar bersama–sama. "Ini menyangkut keguncangan politik dan kegaduhan politik. Antasari adalah Ketua KPK," kata Yani.
Antasari Azhar mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden SBY ke istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Oktober 2008. Sejumlah pejabat tinggi yang hadir antara lain Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani dan Mensesneg Hatta Rajasa. Selain itu turut hadir Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Dalam pertemuan tersebut Presiden memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang mengungkap bahwa menjelang pemilu 2009 pemerintah mencari-cari bank sakit untuk sesegera mungkin disuntik dana segar. (Andhini)
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk Bank Century, Mahfudz Siddiq, berpendapat tim pengawas Bank Century perlu mengklarifikasi mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Klarifikasi terkait pengungkapan fakta baru Antasari yang mengaku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung rapat menggelontorkan dana segar atau bailout ke Bank Century pada tahun 2008.
"Perlu untuk diklarifikasi," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (10/8).
Mahfudz meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menindaklanjuti lagi kasus bank yang berganti nama Bank Mutiara itu. KPK harus segera memeriksa Antasari sebagai saksi. Supaya ada kepastian apakah pengakuan Antasari itu benar atau isapan jempol.
"Pernyataan AA harus jadi bukti baru bagi KPK untuk menindaklanjuti lagi kasus century yang nyaris masuk kotak," kata Ketua Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Antasari Azhar mengungkap fakta baru dugaan korupsi bailout Bank Century. Menurutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat untuk membahas skenario pencairan dana Rp6,7 triliun untuk Bank Century.
Antasari mengaku diundang Presiden SBY ke istana saat ia masih menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Oktober 2008. Sejumlah pejabat tinggi yang hadir antara lain Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani dan Mensesneg Hatta Rajasa. Selain itu turut hadir Gubernur BI Boediono, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, dan Staf Khusus Presiden Denny Indrayana.
Dalam pertemuan tersebut Presiden memimpin langsung skenario bailout Bank Century. Menurut Antasari, selain Bank Century, ia juga sering dihubungi sejumlah pihak membahas penyelamatan bank sakit. Antasari yang kini mendekam di LP Tangerang mengungkap bahwa menjelang pemilu 2009, pemerintah mencari cari bank sakit untuk sesegera mungkin disuntik dana segar.
Sementara kepada Media Indonesia, mantan Jaksa Agung Hendarman Supanji, yang disebut Antasari ikut dalam pertemuan itu menyatakan tidak ingat tentang ada tidaknya pertemuan tersebut.(Andhini)
Sumber:
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/09/101613/Bambang-Testimoni-Antasari-Bisa-Jadi-Pintu-Masuk/1
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/09/101611/Priyo-Pengakuan-Antasari-Ibarat-Geledek-di-Siang-Bolong/1
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/04/129530
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/10/101674/Yani-Pengakuan-Antasari-Bikin-Geger-Politik/1
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/08/10/101668/Mahfudz-Pernyataan-Antasari-soal-Century-Harus-Ditindaklanjuti/1
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar