Siapa tidak kenal Bruno Mars? Namanya begitu tersohor di jagad
hiburan Indonesia. Terakhir ia menggelar konser di Istora Senayan,
Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2011) dan dipadati sekitar 6.500 penonton.
Kala itu seuruh tiket pun habis digondol massa. Saat memasuki arena
konser mereka pun rela antri untuk bisa menonton penampilan sang idola.
Karenanya, tak heran, Bruno meninggalkan Jakarta dengan senyum manis di
bibirnya. Ia sangat puas dengan konser serta animo penonton Jakarta dan
berjanji akan kembali ke Ibukota.
Terlahir pada tanggal 8 Oktober 1985, penyanyi Pop, Hip-Hop, Soul,
R&B ini mulai terkenal saat berduet dengan B.o.B dalam lagu “Nothin’ On You" dan kemudian sukses merilis singlenya “Just The Way You Are”.
Darah music Bruno memang diwarisi Ayahnya, Pete, seorang New Yorker,
yang juga pemain perkusi. Sedangkan Ibunya, Bernie, adalah wanita
berdarah Filipina keturunan “Puerto Rico”, yang terkenal sebagai seorang
penari hula.
Namun sapa nyana dibalik popularitasnya, ada beberapa hal yang patut
dicermati dari lirik lagunya, it will rain. Dalam lagu tersebut, entah
sadar atau tidak, Bruno seakan tengah mengkampanyekan ajaran ateisme
yang memang menjamur di Negara asalnya Amerika Serikat. Lirik yang
bermasalah itu adalah, There’s no religion that could save me, tidak ada agama yang bisa menyelamatkan aku. No matter how long my knees are on the floor, Tidak peduli berapa lama aku berlutut di lantai.
It will rain mulai rilis di pasaran Amerika pada 22 September tahun 2011. Lagu ini pun kemudian didapuk menjadi soundtrack film The Twilight Saga: Breaking Dawn Part I.
Sebuah Film Fantasi romantic hasil arahan Bill Condon yang didasarkan
pada novel Breaking Dawn karangan Stephenie Meyer. Sama dengan Bruno
Mars, film ini pun juga banyak menyedot perhatian baik remaja maupun
pecinta film di Indonesia.
Lagu it will rain berkisah tentang seorang pria yang ditinggalkan
oleh kekasihnya. Dalam lagu tersebut, dikisahkan sang pria tidak bisa
hidup tanpa sang kekasih. Segala daya dan upaya telah ia lakukan, namun
ditinggalkan sang kekasih adalah hal menyakitkan. Cause there'll be no sunlight if I lose you, baby. There'll be no clear skies if I lose you, baby.
Karena tidak akan akan ada sinar matahari. Jika aku kehilangan dirimu,
sayang. Tidak akan ada langit yang cerah. Jika aku kehilangan dirimu,
sayang.
Lagu It Will Rain memang khas moto kaum humanis bahwa
manusia lebih tinggi daripada Tuhan. Kita tentu tidak lupa, John Lennon
juga pernah mengeluarkan lirik hampir serupa, Imagine. Bedanya, Lennon menuding agama sebagai biang pertikaian manusia.
Mars lebih melankolis. Karena baginya perempuan harus lebih dihormati
daripada agama. Tuhan belum tentu bisa menyelamatkan jiwanya, tapi
wanita adalah sumbu cinta dalam hati tiap pria. Kini lagu It Will rain
banyak diunduh para pencinta musik di Indonesia. Tanpa sadar mereka
sudah mendaulat diri bahwa perempuan, kekasih, bahkan cinta lebih tinggi
dari Tuhan.There's no religion that could save me.. No matter how long my knees are on the floor. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/lagu-it-will-rain-bruno-mars-kampanyekan-ateisme.htm
No comments:
Post a Comment
Silakan Berkomentar